Sabtu, 18 Maret 2017

REVIEW FILM : THANK YOU FOR SMOKING

Film "Thank You For Smoking" diawali dari sebuah tayangan talk show “Joan Lunden” yang mengulas bahaya merokok pada usia remaja. Beberapa narasumber diundang dalam talk show tersebut, diantaranya remaja pengidap kanker ganas akibat kebiasannya merokok, Robin Williger (15 tahun), Nick Naylor, wakil direktur dari Akademi Kajian Tembakau, narasumber lain yang turut diundang berlatar belakang sebagai: ketua ibu-ibu yang menentang remaja perokok, ketua asosiasi paru-paru, pembantu utama layanan kesehatan dan kemanusiaan. Nick taylor adalah seorang pelobi atau orang yg jago bersilat lidah, hidupnya selalu tidak disenangi orang tetapi dia selalu santai menjalani hidupnya dan santai menjalani pekerjaaannya padahal iya selalu diberi pertanyaan yg menakan tetapi dia tetap senyum dan santai menjawab semua pertanyaan yg menekan dia, nick taylor banyak tidak disukai orang karna jawabannya tersebut.

Dengan cerdiknya nick mengambil start untuk opini publik dengan mengajukan pernyataan-pernyataan yg sulit akan dijawab dan di bantah. Nick pintar dalam mengandalkan media sebagai alat untuk meyakin kan warga amerika bahwa rokok tidak berbahaya, dan iya berusul memberi ide membawa aktor film terkenal untuk menaikan pamor rokok. Tapi nick taylor ceroboh dia menyebarkan informasi kepada seseorang wartawati ketika wartawati pintar ini membongkar informasi tentang pekerjaan dan prusahaan nick , nick hampir frustasi dan sempat mengumpat drmhnya tetapi anaknya menydarkannya untuk bangkit kembali dan berani berbicara kebanyak rekan media.
Suatu hari, ketika Nick berjalan melewati pedestrian, nampak seseorang yang menguntit dari belakang, dan menculiknya dalam sebuah mobil van. Disana dirinya dibekap dan ditempelkan lembar nikotin (21 gram) dalam dosis besar di sekujur tubuhnya. Penculik ini nampaknya kesal dan jengah terhadap pembelaan Nick terhadap industri rokok yang jelas-jelas menyebabkan penyakit kanker dan turunannya. Hingga akhirnya Nick tak sadarkan diri, dalam penanganan kritis di sebuah rumah sakit. Di rumah sakit terpisah, sang captain menyapa Nick via teleconference serta memberikan semangat untuk kesembuhannya tetapi hebatnya dokter bilang rokok yg menyelamatkan dirinya tetapi jika dia merokok kembali dia akan terkena serangan sakit kembali dr situ ditanya oleh seorang rekan nya bahwa apa yg nick takuti saat ini dia pun mejawab ' rokok ' dr sinilah nik mengikuti sidang senat yg awalnya masih membela perusahaan dimana ia bekerja tetapi setelah sidnag selesai dia malah sadar dan tidak ingin bekerja sama lagi di tempat rokok tersebut perushaan rokok di tutup dan nick hidup dengan bahagia tanpa rokok .
(Tugas)
Bantuan dari blog: